Bagaimana Adab Sahabat Rasulullah Memuliakan Tamu?

Umroh Jakarta - Suatu hari, Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam kedatangan seorang tamu dirumahnya. dari penampilan tamu itu bisa langsung ditebak, bahwa ia orang yang sangat miskin. Waktu itu, Rasulullah Shalallahu Alaihi Wa Sallam sedang bercakap-cakap dengan tamunya.

Saya sedang dalam kesempitan, wahai Rasulullah. Tak ada sesuatu pun yang aku punyai, jelas tamu itu ketika ia dipersilakan masuk ke dalam rumah oleh Rasulullah. begitu tamu itu duduk Rasulullah langsung beranjak ke belakang menemui istrinya. Beliau katakan kepada istrinya, bahwa ada tamu yang dalam kesusahan datang,

“Kita sendiri tidak mempunyai apa-apa yang bisa kita berikan, yang ada hanya air putih saja.”
 Mendengar penjelasan istrinya, Rasulullah Shalallahu Alaihi Wa Sallam sedikit kecewa karena beliau tak berkesempatan menjamu tamunya yang sedang dalam kesulitan. Rasulullah Shalallahu Alaihi Wa Sallam balik ke ruang tamu menemui para sahabatnya. Sabda beliau, yang artinya
“Siapa di antara kalian yang bersedia menjamu tamu kami malam ini? akan beroleh ramhat Allah Subhanahu wa ta’ala . “Saya, wahai Rasulullah. Biarlah tamu itu menginap dirumahku saja”. Salah satu di antara para sahabat Nabi menawarkan diri, yaitu seorang Anshar.
Orang Anshar itu pun pulang. Sesampai di rumah, ia menemui istrinya dan bertanya kepadanya tentang apa yang mereka miliki hari itu.
“Wahai istriku, tadi aku menyanggupi tawaran Rasulullah untuk menjamu tamunya yang sedang dalam kesulitan malam ini. Adakah makanan yang dapat kita jamukan untuk tamu kita?”
“Sesungguhnya yang kita miliki cuma nasi untuk anak kita saja. Kalau ini kita sajikan, maka anak kita tidak makan malam ini,” jawab istrinya.
Kalau begitu, bujuklah anak kita untuk segera tidur agar ia tidak merasa kelaparan,” Tapi bagaimana ya, nasi itu tinggal sedikit saja, tidak cukup untuk berdua,”
Baiklah, suamiku, aku akan melakukan yang yang seperti itu.”
Pada saat tamu tersebut datang, sang sahabat benar-benar menjalankan sandiwara tersebut. Subhanallah. Semoga kita dapat mengambil hikmah dari kisa luar biasa tersebut. Sungguh, telah ada uswatun hasanah pada diri Rasulullah dan teladan-teladan baik dalam diri para sahabatnya yang patut kita tiru. Mereka adalah manusia-manusia terbaik setelah nabi Shalallahu alaihi wa salam.

Mereka senantiasa mendahulukan kepentingan orang lain daripada kepentingan diri sendiri. Mereka selalu yakin kepada Allah dan selalu mengharapkan ridha Allah sebagai satu-satunya tujuan hidup.

*************
Memuliakan Tamu Allaah yang sedang menjalankan ibadah umroh dna haji merupakan suatu kebanggaan bagi Kami, SalamTour.com memberikan beragam paket umroh dengan biaya umroh yang kompetitif, pastikan Anda berumroh dengan salam tour sebagai pembimbing ibadah umroh Anda.